Jurnal Civil Society, Kajian Ilmu Politik & Islam

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div> <div style="text-align: center;"> <b><span style="font-size: large;">JURNAL CIVIL SOCIETY</span></b></div> </div> <div> <div style="text-align: center;"> Sekretariat     : Jalan Bahayangkara No. 33 Sukabumi – 43123 </div> </div> <div> <div style="text-align: center;"> Alamat email : stisipsyamsululum@yahoo.co.id. Telp. (0266) 231605</div> <br /></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjN1qEbjj0NnAG7xIdklPiSbgf7oIU7nVl-Wc8v1MyOeUZwH4inhmxfimIa3OAl488ZEebaOcPJbF8LI1M97U-7zFbuweeZfAFpTp6O5R4fnXMX-qvspGKQmxpWYXR2PfPqsaZjQyG8VzRB/s1600/Jurnal.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjN1qEbjj0NnAG7xIdklPiSbgf7oIU7nVl-Wc8v1MyOeUZwH4inhmxfimIa3OAl488ZEebaOcPJbF8LI1M97U-7zFbuweeZfAFpTp6O5R4fnXMX-qvspGKQmxpWYXR2PfPqsaZjQyG8VzRB/s1600/Jurnal.jpg" width="295" /></a></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <b><span style="font-size: large;">Susunan Pengurus :</span></b></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <b>Pelindung/Penanggung-jawab :</b></div> <div style="text-align: center;"> Ketua stisip syamsul ulum</div> <div style="text-align: center;"> Prof. Dr. Deddy Ismatullah, S.H., M. Hum</div> <div style="text-align: center;">   <b>Pemimpin Redaksi :</b></div> <div style="text-align: center;"> Hj. Fatmawati Pua Upa, S.IP., MM</div> <div style="text-align: center;"> <b>WakilPemred I :</b></div> <div style="text-align: center;"> Drs. Dadang Emuh, M.Si</div> <div style="text-align: center;"> <b>Wakil Pemred II :</b></div> <div style="text-align: center;"> Ir. Edwin Sujono, S.IP., M.Si</div> <div style="text-align: center;"> <b>Editor :</b></div> <div style="text-align: center;"> Drs. Wibowo</div> <div style="text-align: center;"> <b>Sirkulasi & distribusi : </b></div> <div style="text-align: center;"> Drs. Cep Hendri</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <b><br /></b> <b><span style="font-size: large;">Mitra Bebestari:</span></b></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> Prof. Dr. Indria Samego (LIPI)</div> <div style="text-align: center;"> Dr. Eggi Sudjana, S.H., M.Si (Lawyer/Dosen UIN Jakarta)</div> <div style="text-align: center;"> Dr. Rahmat (Dosen STISIP Syamsul Ulum)</div> <div style="text-align: center;"> Dr. Ichsanudin Noorsey (Pengamat Ekonomi)</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <b>Jurnal Ilmiah ini diterbitkan setahun 2 kali</b></div> <div style="text-align: center;"> <b>Atau per-Semester Bulan Januari dan Juli</b></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> Redaksi membuka untuk penulis dari Perguruan Tinggi lain </div> <div style="text-align: center;"> yang ingin berpartisipasi dengan ketentuan seperti karya ilmiah </div> <div style="text-align: center;"> dan bukan hasil plagiat</div> <div style="text-align: center;"> <br /> <br /></div> </div>

Index Info Jurnal Civil Society, Kajian Ilmu Politik & Islam

JURNAL CIVIL SOCIETY Sekretariat     : Jalan Bahayangkara No. 33 Sukabumi – 43123  Alamat email : stisipsyamsululum@yahoo.co.id. ...

Baca selengkapnya »

Strategi Kepemimpinan Pengembangan Organisasi Pendidikan Berbasis Pemberdayaan Personal

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div style="text-align: justify;"> <b><i>Hj. Fatmawati Pua Upa, Dra., MM</i></b><br /> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div> Untuk menerapkan kurikulum bulan Juli 2013 diperlukan suatu strategi kepemimpinan untuk mengembangkan organisasi pendidikan yang berbasis kepada pemberdayaan personal. Tiap-tiap organisasi pendidikan atau lembaga pendidikan diperlukan kepemimpinan kepala sekolah sehingga dalam upaya mewujudkan sebuah organisasi pendidikan yang unggul dan kompetitif diperlukan langkah-langkah strategis nyata khususnya terkait dengan pengembangan kelembagaan atau organisasi pendidikan dalam konteks manajemen. Hal ini tidak bisa lepas dari kondisi riil berdasarkan analisa bahwa 60 persen kegagalan dan ketidaksuksesan dalam pelaksanaan proses pendidikan disebabkan kegagalan dalam bidang manajemennya.</div> <div style="text-align: justify;"> Dalam ranah teori manajemen organisasi klasik, salah satu yang dapat mewakili dan populer di kalangan studi manajemen adalah Henry Fayol. Dalam kerangka pikir Henry Fayol (Robbins, 2004: 7) terdapat 5 (lima) fungsi menajemen, yaitu merancang, mengorganisasi, memerintah, mengkoordinasi dan mengendalikan. Seiring dengan perkembangan zaman dan modernisasi, saat ini manajemen banyak dipahami pada 4 (empat) aspek saja yang dikenal dengan istilah POAC (planning, organizing, actuating and controlling). </div> <div style="text-align: justify;"> Fungsi pendidikan dalam arti mikro (sempit) ialah membantu (secara sadar) perkembangan jasmani dan rohani peserta didik. Fungsi pendidikan secara makro (luas) ialah sebagai alat:</div> <div style="text-align: justify;"> </div> <ol> <li>Pengembangan pribadi,</li> <li>Pengembangan warganegara,</li> <li>Pengembangan kebudayaan, dan</li> <li>Pengembangan bangsa</li> </ol> <br /> <div style="text-align: justify;"> Pada prinsipnya mendidik ialah memberi tuntunan, bantuan, pertolongan kepada peserta didik. Didalam pengertian memberi tuntunan telah tersimpul suatu dasar pengakuan bahwa anak (pihak yang diberi tuntunan) memiliki daya-daya (potensi) untuk berkembang. Potensi ini akan berangsur-angsur tumbuh dan berkembang dari dalam diri anak. Hal ini perlu dibantu oleh guru agar potensi anak didik dapat dibentuk dan didayagunakan dengan baik untuk kemajuan anak didik tersebut secara nyata.</div> <div style="text-align: justify;"> Mengacu kepada  UU sisdiknas ketentuan umum pasal 1 ayat 1: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara yang sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa sehingga menjadi sebuah bangsa yang berkualitas, berkarakter, beradab, bermartabat dan berbudaya di tengah pergaulan bangsa-bangsa di dunia.</div> <blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;"> Firman Allah swt.:<br /> "Dan tidaklah kehidupan dunia ini selain dari main-main dan permainan (senda gurau) belaka. Dan sungguh negeri akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa, maka tidaklah kamu memahaminya?" (Q.S: Al-An’am : 32)</blockquote> <div style="text-align: justify;"> <blockquote class="tr_bq"> Firman Allah swt.:<br /> “Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan”. (Q.S: An Nahl: 16)</blockquote> <blockquote class="tr_bq"> Firman Allah swt.:     <br /> “Dan Dialah yang menjadikan bintang - bintang bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran (Kami) kepada orang-orang yang mengetahui”. (Q.S: Al  An’aam: 6)</blockquote> Firman Allah yang bunyinya “tidaklah kamu memahami”, “bagi kaum yang memikirkan”, dan “kepada orang-orang yang mengetahui” sebagai bentuk bahwa Allah menghendaki agar hamba-hamba-Nya memiliki kualitas dalam ilmu, iman, dan amalnya. Sehingga terjadilah persaingan yang tidak dapat dielakkan lagi. Tidak hanya dalam dunia bisnis, saat ini persaingan seiring dengan era globalisasi pada abad 21 merambah hampir pada seluruh aspek kehidupan manusia tidak terkecuali bidang dan organisasi pendidikan. Maka pengembangan organisasi pendidikan sehingga menjadi sebuah lembaga yang unggul dan kompetitif, yang sudah menjadi keharusan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> </div>

Ilmu Index Strategi Kepemimpinan Pengembangan Organisasi Pendidikan Berbasis Pemberdayaan Personal

Hj. Fatmawati Pua Upa, Dra., MM Untuk menerapkan kurikulum bulan Juli 2013 diperlukan suatu strategi kepemimpinan untuk mengembangkan ...

Baca selengkapnya »

Arti Penting Monitoring, Emis, PDPT Dan Akreditasi Bagi Kelangsungan Operasional Pendidikan Di Perguruan Tinggi

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div style="text-align: justify;"> <b><i>Oleh : Drs. Dadang Jaya S.Ag</i></b><br /> <br /> Perilaku kreatif adalah hasil dari pemikiran kreatif oleh karena itu hendaknya sistem pendidikan nasional dapat merangsang pemikiran, sikap dan perilaku kreatif-produktif, disamping pemikiran logis dan penalaran. Sesungguhnya potensi kreatif dapat dimiliki oleh semua orang dalam semua bidang kehidupan, dalam Al-Qur’an surat Ar-Ra’du ayat 11 :</div> <div style="text-align: justify;"> Artinya :</div> <div style="text-align: justify;"> “Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”.</div> <div style="text-align: justify;"> Kreativitas sangat diperlukan bagi kelangsungan proses pendidikan yang terjadi di Perguruan Tinggi. Kreativitas seseorang atau kelompok,  apalagi berbentuk institusi pendidikan merupakan faktor dominan dan pegang peranan penting agar proses pendidikan itu dapat berlangsung dengan baik, efektif, dan efisien bagi peserta didik. Kreativitas itu merupakan suatu kegiatan, seperti misalnya Monitoring, EMIS, PDPT, dan Akreditas yang memiliki arti penting bagi Perguruan Tinggi, </div> <div style="text-align: justify;"> Apa  itu Monitoring, EMIS, PDPT dan Akreditasi ? </div> <div style="text-align: justify;"> a). Monitoring adalah proses rutin pengumpulan data dan pengukuran kemajuan atas obyektif program, memantau perubahan yang fokus pada proses dan keluaran, </div> <div style="text-align: justify;"> b). EMIS adalah Education Management Information System, </div> <div style="text-align: justify;"> c).  PDPT adalah kegiatan pengumpulan, pengolahan, dan penyimpanan data serta informasi tentang perguruan tinggi dan  </div> <div style="text-align: justify;"> d). Akreditasi adalah pengakuan terhadap lembaga pendidikan yang diberikan oleh badan yang berwenang setelah dinilai bahwa lembaga itu memenuhi syarat kebakuan atau kriteria tertentu.</div> <div style="text-align: justify;"> Monitoring ini menjadi tolok ukur baik dan tidaknya lembaga pendidikan tinggi melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi bila dilihat dari instrumen-instrumen perguruan tinggi. Instrumen-instrumen atau poin-poin Monev ini akan terkait dengan instrumen-instrumen EMIS,  Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT) dan instrumen-instrumen Akreditasi yang satu sama lain saling terkait. </div> <div style="text-align: justify;"> Sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2012 tentang Perguruan Tinggi Bab III Bagian Keempat Pasal 56 PDPT adalah salah satu instrumen penjaminan mutu. Seluruh institusi pendidikan tinggi harus mampu menyelenggarakan dan mengelola PDPT secara terintegrasi dan profesional di institusi masing-masing sebagai sumber informasi bagi lembaga akreditasi, pemerintah dan Stake holders. </div> <div style="text-align: justify;"> Mengoptimalkan PDPT merupakan suatu keharusan agar pengelolaan sistem data institusi pendidikan tinggi dapat dipertanggung-jawabkan. PDPT sebagai salah satu instrument pelaksanaan penjaminan mutu diharapkan mampu merangkum semua hal-hal yang berkaitan dengan indikator kualitas akademik hingga menjadi suatu alat pengontrol tingkat kualitas dan kualifikasi pendidikan para tenaga pendidik, terciptanya tertib administrasi sehingga semua lulusan PTAI melalui proses yang sah terhindar mengeluarkan ijazah melalui proses yang tidak sah.</div> <div style="text-align: justify;"> Oleh karena itu, pengelola Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) harus mampu mengelola pangkalan data tersebut secara serius dan profesional agar kelengkapan data yang berkaitan dengan kualitas akademik pendidikan tinggi dapat terkoordinir dengan baik. Sebagaimana yang diwajibkan dalam penyelenggaraan PDPT bahwa dosen harus memiliki Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN), merupakan nomor identitas sebagai legitimasi bahwa seseorang adalah berstatus sebagai dosen tetap, baik PTN maupun PTS sesuai ketentuan dalam PP No. 37 Tahun 2009 tentang dosen.</div> <div style="text-align: justify;">  Nomor Urut Pendidik Nasional (NUPN), dan data-data transaksi akademik dosen dan mahasiswa lainnya agar yang bersangkutan memiliki track record dalam aktivitas akademiknya sehingga dapat dipertanggung-jawabkan kualitasnya. Membuat laporan PDPT hendaknya tidak divisikan sebagai pengguguran kewajiban tetapi membangun kemajuan pendidikan tinggi secara nasional.</div> <div style="text-align: justify;"> Namun demikian penulis sebagai operator merasa kesulitan ketika mengisi instrumen- instrumen tersebut umpamanya nilai semester belum masuk, NIDN belum lengkap,  mahasiswa cuti dan home base dosen </div> <div style="text-align: justify;"> Jadi amanat pasal 56 ayat 2 UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi tentang Pangkalan Data Pendidikan Tinggi memiliki fungsi sebagai sumber informasi bagi lembaga akreditasi, pemerintah, dan masyarakat betul-betul sudah terealisasi dalam rangka  mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat.</div> <div style="text-align: justify;"> Fungsi pendidikan dalam arti mikro (sempit) ialah membantu (secara sadar) perkembangan jasmani dan rohani peserta didik. Fungsi pendidikan secara makro (luas) ialah sebagai alat:</div> <div style="text-align: justify;"> 1.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pengembangan pribadi,</div> <div style="text-align: justify;"> 2.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pengembangan warganegara,</div> <div style="text-align: justify;"> 3.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pengembangan kebudayaan, dan</div> <div style="text-align: justify;"> 4.<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pengembangan bangsa</div> <div style="text-align: justify;"> Mengacu kepada  UU Sisdiknas ketentuan umum Pasal 1 ayat 1: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara yang sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa sehingga menjadi sebuah bangsa yang berkualitas, berkarakter, beradab, bermartabat dan berbudaya di tengah pergaulan bangsa-bangsa di dunia.</div> <div style="text-align: justify;"> Prof. Dr. Made Pidarta mengatakan, bahwa pendidik mempunyai dua arti, ialah arti yang luas dan yang sempit. Pendidik dalam arti yang luas adalah semua orang yang berkewajiban membina anak-anak. Sedangkan pendidik dalam arti sempit ialah orang-orang yang disiapkan dengan sengaja untuk menjadi guru dan dosen. </div> <div style="text-align: justify;"> Di era globalisasi sekarang ini masyarakat dan negara mulai menuntut orang-orang yang bukan hanya cerdas tapi juga kreatif yang penuh inisiatif untuk menciptakan ide-ide baru, penemuan-penemuan dan teknologi baru yang tidak kalah berdaya saing dengan negara-negara yang sudah maju. Untuk mencapai hal tersebut maka diperlukan sikap, pemikiran, dan perilaku kreatif yang dipupuk sejak dini agar siswa kelak tidak hanya menjadi konsumen pengetahuan, tetapi menciptakan pengetahuan baru, tidak hanya menjadi pencari pekerja, tetapi mampu menciptakan pekerjaan baru (wiraswasta). Betapa pentingnya pengembangan kreativitas dalam sistem pendidikan nasional. Hal tersebut ditekankan dalam UU SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003 bab III pasal 4, sebagai berikut “Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran”.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> </div>

Ilmu Index Arti Penting Monitoring, Emis, PDPT Dan Akreditasi Bagi Kelangsungan Operasional Pendidikan Di Perguruan Tinggi

Oleh : Drs. Dadang Jaya S.Ag Perilaku kreatif adalah hasil dari pemikiran kreatif oleh karena itu hendaknya sistem pendidikan nasional d...

Baca selengkapnya »